Pengkabelan backbone adalah untuk sistem pengkabelan
terstruktur menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal
distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone
terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect,
terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi
silang backbone-to-backbone. Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung
kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer,
dan koneksi console peran.
Tampilkan postingan dengan label Analisis Perancangan Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Analisis Perancangan Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 14 Juni 2014
Selasa, 03 Juni 2014
Virtual Access Point (VAP)
adalah interface virtual yang di buat dari interface wlan yang ada pada
mikrotik, dengan virtual access point kita dapat membuat SSID yang berbeda dengan
access point (AP) yang ada. VAP penerapannya sama dengan VLAN, yang membedakan
adalah kalau Virtual Access Point diterapkan pada interface Wireless Card,
sedangkan Virtual Local Area Network diterapkan pada interface LAN Card.
Posted on 01.36 by Fenty AndRia
Senin, 02 Juni 2014
VPN adalah singkatan Virtual Private Network,
yaitu sebuah koneksi private melalui jaringan publik atau internet, virtual
network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual.. Private yaitu
jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa
mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun
melalui jaringan publik. Jika menggunakan VPN kita seolah-olah membuat jaringan
didalam jaringan atau biasa disebut tunnel. VPN menggunakan salah satu dari
tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru,
Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan
perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Posted on 22.12 by Fenty AndRia
BGP merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi
antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak
digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam
kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Posted on 22.05 by Fenty AndRia
Data Center adalah suatu fasilitas yang digunakan
untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti
sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup
juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan,
pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta
piranti keamanan fisik. Salah satu penempatan server untuk website atau
database.
Posted on 21.44 by Fenty AndRia
Horizontal Cabling adalah Sistem
pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara
horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Maksudnya sistem pengkabelan dibuat secara horizontal baik diatas
lantai ataupun di bawah atap. Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat
dalam bentuk under-floor (bawah) atau overhead (atas).
Ada
beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu
sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1. Servis
telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2. Perlengkapan
dasar switching.
3. Koneksi
manajemen komputer dan telekomunikasi.
4. Koneksi
keyboard/video/mouse (KVM).
5. Komunikasi
data.
6. Wide
Area Network (WAN).
7. Local
Area Network (LAN).
8. Storage
Area Network (SAN).
9. Sistem
pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi,
HVAC, EMS, dan lainnya).
Perhatikan, Bentuk
Pengkabelannya, seperti gambar berikut ini
Keterangan
·
Customer Premises Equipment
·
HC Peralatan Kabel
·
Patchcords / lintas
menghubungkan jumper digunakan dalam HC, termasuk kabel peralatan / kabel,
tidak boleh lebih dari 5m (16 ft).
·
Catatan: ISO / IEC 11801:2002
menetapkan max. patchcord / lintas menghubungkan panjang 5m (16,4 kaki), yang
tidak termasuk kabel peralatan / kabel.
·
Kabel 90m horisontal (295 ft)
maks. total
·
TP atau CP (opsional)
·
Telekomunikasi outlet /
konektor (TO)
·
Work Area (WA) Peralatan kabel
·
Catatan: Penyisihan dibuat
untuk kabel peralatan WA dari 5m (16 ft).
Kabel
horizontal yang paling sering diimplementasikan dengan 100-ohm, empat pasangan,
unshielded twisted-pair (UTP), kabel solid-konduktor, sebagaimana ditentukan
dalam Standar ANSI/TIA/EIA-568 untuk pembangunan jaringan yang sudah umum.
Standar ini juga menyediakan untuk pemasangan kabel horizontal untuk
diimplementasikan dengan menggunakanSerat optik multimode 62.5/125-micron atau
50/125-micron.
Sumber : Belajarjaringanringan
Posted on 21.11 by Fenty AndRia
Jumat, 02 Mei 2014
OSPF adalah sebuah routing protokol berjenis IGRP
(InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah
jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan
tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya,
maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Posted on 16.16 by Fenty AndRia
Routing adalah proses membawa paket data dari satu
host asal ke host tujuan melalului satu atau beberapa host / node lainnya.
Paket data dapat berupa mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router
adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Untuk dapat
merouting segala sesuatu, Router membutuhkan informasi berikut :
·
Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan
dirouting
·
Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat
dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
·
Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke
tujuan.
·
Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
·
Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke
tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.
Terdapat 2 jenis perutean, yaitu
Routing static dan Routing dynamic
1. Routing static
Ketika terjadi perubahan
topologi jaringan, perutean dilakukan oleh administrator secara manual.
Suatu static route akan
berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan
didalam internetwork yang mana dikonfigure secara manual oleh administrator
jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigure untuk mengarah kepada
default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface
local router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang
mana digunakan untuk meneruskan paket. Lihat juga DNS forwarding untuk memahami
default gateway.
Static route terdiri dari
command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router.
sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada
pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan
langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai status “up
and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route,
sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada
subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Keuntungan static route:
·
Static route lebih aman dibanding dynamic route
·
Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket
dynamic routing protocols dengan maksud melakukan configure router untuk tujuan
membajak traffic
·
processor lebih ringan
·
menghemat bandwith yg dipakai karena tidak ada pertukaran data table
antar router
Kerugian:
·
Administrasinya adalah cukup rumit disbanding dynamic routing khususnya
jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigure secara manual.
·
Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route dengan cara manua
·
jika jaringan besar maka mekanisme ini akan sangat tidak efisien karena
harus dilakukan pada setiap router
·
apabila ada perubahan atau penambahan sumber daya di dalam jaringan maka
table routing juga harus segera diubah secara manual.
·
informasi dari tiap router harus diketahui oleh administrator
2. Routing dynamic
Rute secara Dinamik dipelajari
oleh router setelah seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol
routing yang membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute
Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka
rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing
ketika terjadi perubahan topologi jaringan yang diterima dari
"internetwork". Router-router yg terhubung, dalam sebuah jaringan
akan saling berkomunikasi dan bertukar informasi routing table yg ada pada
masing-masing router. Hal ini akan berjalan dengan baik pada jaringan yang
sudah besar dan beragam.
Jalur yang dipilih dan digunakan berdasarkan jarak terpendek antara peralatan pengirim dan peralatan penerima. Untuk mempresentasikan arah dynamic routing mengunakan nilai metric yg didalamnya terdapat parameter-parameter untuk menghasilkan nilai metric tersebut. Parameter yg dapat digunakan untuk menghasilkan sebuh nilai metric adalah:
· Hop count, berdasarkan banyaknya router yg dilewati
· Ticks, berdasarkan waktu yg diperlukn
· Cost, berdasarkan perbandingan sebua nilai standart dgn banwith yg tersedia
· Composite metic, berdasarkan hasil perhitungan dari parameter-parameter yaitu bandwith, delay, load, reliability.
Sumber
Posted on 16.16 by Fenty AndRia
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
Categories
- Analisis dan Desain Sistem Jaringan (20)
- Analisis Perancangan Jaringan Komputer (8)
- Memory (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Followers
Kenalan yuuukk ^^,

- Fenty AndRia
- Padang, Sumatra Barat, Indonesia
- 1102627 / 2011 Universitas Negeri Padang